Sejak beberapa hari yang lalu, hatiku senada dengan lengkungan mendung di awan. Entah kenapa begitu juga dengan hari ini. Berbagai nada berkecamuk di dalam hati dan pikiranku, dan masih saja aku berkata, "Aku belum berkata apa-apa..." hanya itu saja yang ku dengar dari iramanya. Andai saja notasi itu berbaris rapi dan mengukir seuntai irama, mungkin lirik inilah yang akan aku tulis:
"そんな言葉苦手たんだ、最初か らお まえのこともいいえだってさあ。私未だ何も言えないからだ、何でそんな態度するのか?やっぱり、何も言えないっていいかも知れない、好きにしなさい。こう がいいかな、、何も解決ないよかったら私はもういい。だってこんなものは直ぐに消えてしまうからな。何時も何時もただ逃げるだけで、ちゃんと向かえできな いんだ。私これからどうなるんだろう?"
"Aku benci kata-kata itu, sejak awal aku merasa 'enggak' tentang dirimu (baca: gak suka). Karena aku belum berkata apa-apa, kenapa kau bersikap seperti itu? Ternyata memang benar, mungkin tak berkata apapun itu lebih baik, lakukan apa yang kau suka. Mungkin ini lebih baik, tak bisa menyelesaikan apapun itu tak masalah bagiku. Lagipula hal seperti ini juga sebentar lagi akan terhapus. Selalu dan selalu aku hanya berlari dari kenyataan, tak bisa benar-benar menghadapinya. Setelah ini apa yang akan terjadi padaku?"
"Aku belum berkata apa-apa..." Apakah dengan mengatakan semuanya dirimu akan mengerti diriku? Apakah dengan mengatakan semuanya akan menyelesaikan masalah? "Aku belum berkata apa-apa..." Tanpa disadari kata-kata itu yang membuatku memegang erat buliran benang dari atas keranjang hatiku. "Dan aku tak akan mengatakan apa-apa pada orang sepertimu..."
Aku
ingin ada di tempatmu berdiri saat ini
Bersama
musim yang belum pernah ku lukis sebelumnya
Menepis
semua rasa yang begitu asing untuk ku raba
Menutup
kenangan yang telah hilang dalam mimpi nyata
Salju
itu mampu membuatku tersenyum dalam hujan badai
Putih
dan suci untuk ku dekati di tengah kekacauan ini
Aku
ingin menggapainya bersama dengan senyummu itu
Aneh…
Hanya kata itu yang bisa ku baca dari waktumu
Aku
ingin selalu merasakan lantunan musim dunia
Mendekap
beningnya embun dengan sentuhan jemarimu
Menatap
jauh masa yang terlukis di angkasa
Aku
tahu… Segala sesuatu terkunci di ambang batas manusia
Apa
aku bisa menghancurkan untaian rantai itu?
Menemukanmu
dalam cahaya itu…
Akan
membuatku mengerti apa arti dari semua waktu
Yang
telah ku tulis percuma tanpa makna yang pasti
Selalu
dalam senyum dan musim itu…
Rekatan kata yang membumbung dan berdenting dalam alunan melodi mimpi....
No comments:
Post a Comment